EXO-SNSD fanfiction : MAMA (repackaged of MAMA MV) (PART.4)

Annyeong chinguuuuuuu :* heheheee sesuai janji kemaren yang bakalan publish, sooooo.....



Check it out!

Btw ini tokoh utama Kris omaigat cobaan TT.TT

Baca aja deh, meskipun gaya bahasanya gak sekeren bahasa pidato Soekarno, tapi yaa ceritanya baguuus :)

*****************************************************


Hiruk pikuk terdengar dari sebuah ruangan. Terlihat berbagai macam makanan tersedia di meja makan, mulai dari makanan berat hingga makanan ringan seperti kripik kentang.

"Woooooooo"

Semua orang berteriak sambil tersenyum, namun seorang namja berpakaian kaus berwarna dongker tak membiarkan bibirnya mengikuti suasana yang telah diciptakan teman-temannya. Ia dingin seperti biasa, tak ingin terseret dalam keadaan yang menurutnya, tak berguna.

"Selamat Kris hyung dan Jessica noona, semoga hubungan kalian manis selalu!"

Jessica tertawa kecil, kemudian menawarkan semuanya untuk makan. Namun Luhan mendecak, terdengar seperti menolak -atau mungkin, merendahkan yeoja itu-. Ia berniat untuk meninggalkan ruangan itu, namun Sehun menahannya.

"Ayolah hyung, kenapa seperti ini?"

Luhan tahu benar kalau Sehun hanya bersikap sebagai orang yang lebih muda dengannya. Ia hanya memanggil hyung, ya kalau ngobrol sama Luhan. Sama yang lain, gak mau.

"Baiklah."



***


Ruangan yang tadinya berisik, kini telah diserang oleh segerombolan keheningan. EXO -alien dari planet Mars yang di utus untuk menyelamatkan bumi dari serangan Medusa- sudah tak tampak lagi. Ya, mungkin tak ada lagi seonggok manusia berada di dalam ruangan itu.

Tunggu! Mungkin juga tidak. Mungkin ada seseorang. Tidak, sepertinya ada dua orang sedang bercakap-cakap.

"Siapa kau?"
"Aku? I'm Jessica!" yeoja itu menjawab dengan tegas, terlihat agak bingung mendengar pertanyaan yang dilontarkan Luhan. Mendengar jawaban itu, lagi-lagi Luhan mendecak dan tersenyum pahit. Ia yakin betul kalau Jessica sedang merencanakan suatu hal.

"Ah, kau kan punya kekuatan telephaty, kenapa kau tak membaca fikiranku?"

Luhan meremas tangannya, terlihat jelas bahwa ia benar-benar tidak menyukai yeoja ini.

"Tunggu, telepati? Ah, ternyata memang benar. Kau merencanakan sebuah rencana pada kami. Ya, aku berasal dari planet Mars, aku di utus untuk menyelamatkan bumi. Apa informasi yang kau butuhkan?"
"Baguslah jika kau sadar. Tapi, tampaknya kekuatan telepati yang kau miliki sangat lemah. Kau tak dapat membaca rencanaku."
"Aku tahu kalau kau adalah anak buah Medusa. Ah, aku harus mengatakan hal ini pada Kris. Dia akan membencimu..."
"Katakan saja. Kris mungkin akan menganggapmu gila. Atau...."
"Aku tahu. Aku tak sebodoh dirimu, Jessica-ssi. Aku tahu, Kris telah tergila-gila denganmu. Aku ingin memperingatkanmu, jauhi Kris sekaran!. Kau tak menyukainya, hati Kris bisa terluka."

"Hahaha, siapa kau? Ayahku, kakakku? Aku tak peduli jika hatinya akan terluka!"

"Hei!"

Tak lama kemudian Jessica memegang perutnya sambil berteriak kesakitan.
 "Ah, sakit! Hei Luhan, tolong,jangan pukul...perutku"
"What?"
"Tolong... Hentikan... Perutku..."
"Kau ingin agar aku tampak seperti penjahat?"
"Luhan... Sudaaah..."

Tiba-tiba sebuah pukulan mendarat di pipi Luhan, membuat darah segar mengalir dari bibirnya. Ia mengelap darah dengan kedua tangannya, kemudian melihat seorang namja berperawakan tinggi berada di depan dirinya.

"Jauhkan tangan kotormu dari Jessica!"
"Ah, kau lebih memilih perempuan ini dibanding aku. Bahkan orang yang tak jelas asal-usulnya bisa menghancurkan persahabatan yang telah terjalin belasan tahun."
"WHAAAAAAAT?"

Jessica menahan Kris yang akan kembali melayangkan pukulannya pada Luhan.
"Sudah Kris. Kamu tidak boleh begitu, dia kan sahabatmu, walaupun dia meninju perutku. Tidak masalah, ya mungkin Luhan ingin mendapat perhatian darimu. Ayo, sebaiknya kita pergi" jawab Jessica tenang. Luhan sudah tidak dapat menahan amarahnya, namun ia berusaha untuk tetap tenang. Jika ia menjawab perkataan Jessica barusan, Kris akan menghabisinya dalam waktu singkat, bisa saja terjadi cedera berat.


***


Luhan mencuci mukanya dengan perasaan bercampur aduk. Mata merah itu telah cukup memberi bukti bahwa ia sangat muak menghadapi yeoja itu.


***


"Bagaimana dengan alien itu?"
"Bisa, Tuan"
"Hahaha, alien dari planet Mars yang ingin menyelamatkan bumi dengan menjaga pohon kehidupan? Apa mereka tidak tahu siapa aku? Aku Medusa!!!"

Medusa tertawa terbahak-bahak membayangkan rencananya untuk merebut pohon kehidupan. Pohon kehidupan adalah pengontrol kehidupan di bumi. Jika ia berhasil merebutnya, otomatis bumi akan menjadi miliknya seorang.

"Tapi maaf. Masih ada satu alien yang tak ingin mendekatiku, Tuan" jawab Jessica.
"Apaaaaa???" Medusa menyengat Jessica dengan kekuatan energi listrik yang tinggi. Jessica berteriak kesakitan, namun hal itu tak membuat Medusa merasa kasihan padanya. Tak lama, Jessica tak sadarkan diri. Medusa tak peduli jika ia harus menyingkirkan orang-orang yang mengganggu, bahkan ia tak segan untuk membunuh.


***


Semua orang yang berada di dorm itu menatap Luhan dengan tatapan jengkel. Luhan tahu benar, Jessica mengatakan kepada mereka bahwa Luhan telah melukainya.

"Ada apa denganmu?"

"Sudah gila?"

"Apa tujuanmu, hyung?"

"Yaa, hyung benar-benar jahat!"

"Aku tak mengerti dengannya"

"Kenapa hyung berperilaku seperti sampah?"

"Ia ingin mendapatkan perhatian!"

"Ya, benar juga. Luhan hyung kan biasanya suka diam. Aku tak menyangka hyung bisa jadi seperti ini"

"Tak usah terlalu baik padanya!"


***


Luhan tak peduli. Ia membaringkan dirinya di atas kasur, meskipun alien lain masih membicarakan dirinya.

"Apa ia tak merasa bersalah?" tanya Chanyeol.

"Mungkin tidak, ia terlihat santai" jawab Baekhyun. "Alien macam apa dia! Chanyeol, kau tak boleh berperilaku sepertinya!"



***



Sebuah pukulan mendarat di pipi Baekhyun.
"Yaaaaa Sehun-ah!" teriak Baekhyun.
"Jaga mulutmu!" perintah Sehun.
"Hah, ada apa denganmu? Ah, ingin menyelamatkannya dari cacian?"

"WHAT?"

"WHAT?"



***



Suasana menjadi tegang.
"Hentikan! Apa kalian ingin Jessica menghancurkan kekompakan kita? C'MON! Kita kesini untuk menyelamatkan bumi, bukan untuk merusak kekompakan kita!" ujar Suho.
"EXO tak boleh hancur!"

Luhan hanya membaringkan dirinya di atas kasur, ia tak menjawab apa-apa.


***


TO BE CONTINUED ^^ TUNGGU YAAAAAA SODARA-SODARA :)








Comments