( #Happy10k.viewers! ) EXO-SNSD fanfiction : MAMA (repackaged of MAMA MV) (PART.3)
first.. meski hashtag ini udah gak laku lagi tapi ini kenang2 an untuk ff mama ^^ ------> #Happy10k.viewers!
Haloooo.. saya bawa part.3 nih :)
yaaa mungkin chapter ini lebih panjang dari biasanya. Nah, jadi ada temen aku
(sesama author fanfic) bilang, "Satu chapter pendek banget, dari ms.word
itu bikin 8 halaman biar panjang!" "oh" "Iyaaa... Nanti
dibagian genting langsung kamu potong biar orang penasaran." #EH
Okeee
langsung aja cekidot sama ceritanyaaaaa :)
“Jessica?”
Tanya Sehun. Kris tak menjawab, ia sedang memikirkan gadis itu.
“Sehun-ah, tolong aku” pinta Kris.
“Hmmm?” Tanya Sehun sambil meminum green tea shake.
“Mendekatiku dengan Jessica” jawab Kris. Tiba-tiba saja Sehun menjitak kepala Kris.
“Pabo. Kita kesini buat nyelamatin bumi, bukan buat.. siapa? Jessica?” jawab Sehun.
“Hei, I’m your hyung! Enak aje main jitak”. Kris mulai kesal. Ia menatap Tao, berharap Tao dapat membantunya mendekati Jessica, tapi ia rasa hal itu hanyalah sebuah harapan, karena selama ini Tao memang sangat sulit untuk dipercayai.
“Sehun-ah, tolong aku” pinta Kris.
“Hmmm?” Tanya Sehun sambil meminum green tea shake.
“Mendekatiku dengan Jessica” jawab Kris. Tiba-tiba saja Sehun menjitak kepala Kris.
“Pabo. Kita kesini buat nyelamatin bumi, bukan buat.. siapa? Jessica?” jawab Sehun.
“Hei, I’m your hyung! Enak aje main jitak”. Kris mulai kesal. Ia menatap Tao, berharap Tao dapat membantunya mendekati Jessica, tapi ia rasa hal itu hanyalah sebuah harapan, karena selama ini Tao memang sangat sulit untuk dipercayai.
“Yaa
hyung, apa hyung punya nomor hapenya? Apa hyung tau dimana rumahnya?” Tanya Sehun.
Kris terdiam.
“Pabo!” ujar Sehun.
“YAA! Jangan panggil aku pabo terus” ujar Kris. Ia memang tau Sehun adalah seorang namja polos, tapi ia sangat kesal jika pabo telah lepas dari mulut mungil Sehun.
“Pabo!” ujar Sehun.
“YAA! Jangan panggil aku pabo terus” ujar Kris. Ia memang tau Sehun adalah seorang namja polos, tapi ia sangat kesal jika pabo telah lepas dari mulut mungil Sehun.
***
Di ruangan Sooman
“So
ahjussi, anda tidak tahu kapan pelindung pohon kehidupan akan terbuka, bukan?
Oleh karena itu anda memanggil kita semua,karena ada sinyal dari Medusa.” ujar Luhan.
“Tidak” jawab Sooman.
“Anda tahu bahwa saya memiliki kekuatan telepati kan?” Tanya Luhan. “Saat gerhana matahari, kami akan melawan 9 vampire, hmmm… wanita. Karena anda pikir, jika mengatakan hal itu kepada kami, mungkin saja kami takkan membantu anda, bukankah begitu?”
“Luhan memang tak berubah dari dulu” ujar Sooman.
“Mwo? Jadi anda telah lama mengenal saya?” Tanya Luhan heran.
“Ti…tidak” jawab Sooman. Luhan tak peduli. Ia sedang tak berminat membaca pikiran Sooman.
“Tidak” jawab Sooman.
“Anda tahu bahwa saya memiliki kekuatan telepati kan?” Tanya Luhan. “Saat gerhana matahari, kami akan melawan 9 vampire, hmmm… wanita. Karena anda pikir, jika mengatakan hal itu kepada kami, mungkin saja kami takkan membantu anda, bukankah begitu?”
“Luhan memang tak berubah dari dulu” ujar Sooman.
“Mwo? Jadi anda telah lama mengenal saya?” Tanya Luhan heran.
“Ti…tidak” jawab Sooman. Luhan tak peduli. Ia sedang tak berminat membaca pikiran Sooman.
***
Chanyeol
dan Baekhyun sedang bertengkar mengenai “sebuah” masalah sepele. Biasanya Kris
akan memarahi mereka karena pertengkaran bodoh itu hanya akan menghabiskan energi,
namun sekarang Kris hanya diam. Jessica telah berhasil menguasai pikirannya.
“YAAAAAA Chanyeol Baekhyun! Kalian terlalu kekanak-kanakan. Hanya karena secuil cracker Baekhyun mengenai kasur Chanyeol, kalian sudah seperti ini!”. Suho mulai marah, padahal biasanya dialah makhluk yang paling sabar jika ada insiden bodoh Chanyeol dan Baekhyun.
“Maafkan aku Suho hyung. Tapi aku rasa semut akan bertualang diatas badanku malam nanti” ujar Chanyeol.
“Mwoooo? Kau begitu berlebihan!” potong Baekhyun.
“MWO”
“MWO”.
“YAAAAAA Chanyeol Baekhyun! Kalian terlalu kekanak-kanakan. Hanya karena secuil cracker Baekhyun mengenai kasur Chanyeol, kalian sudah seperti ini!”. Suho mulai marah, padahal biasanya dialah makhluk yang paling sabar jika ada insiden bodoh Chanyeol dan Baekhyun.
“Maafkan aku Suho hyung. Tapi aku rasa semut akan bertualang diatas badanku malam nanti” ujar Chanyeol.
“Mwoooo? Kau begitu berlebihan!” potong Baekhyun.
“MWO”
“MWO”.
Kai-yang
sedang tidur- terbangun. Melihat pertengkaran Chanyeol Baekhyun (sepertinya akan menggangu Kai untuk dapat
tidur dengan nyenyak), Kai melepas seprai kasur Chanyeol dan melemparkannya
tepat pada Chanyeol. Kini, Chanyeol terlihat seperti hantu.
“YAAA.. Siapa yang melemparkan..” ujar Chanyeol.
“Gue” jawab Kai lantang. “Ngeganggu tidur orang aja”. Kai senang atas perbuatannya, ia menganggap perbuatannya dapat mengurangi pertengkaran itu,namun
ia SALAH BESAR.
“YAAA.. Siapa yang melemparkan..” ujar Chanyeol.
“Gue” jawab Kai lantang. “Ngeganggu tidur orang aja”. Kai senang atas perbuatannya, ia menganggap perbuatannya dapat mengurangi pertengkaran itu,
“Kris
hyung kok lemot sih ada yang lagi bertengkar” ujar Tao.
“Aigoo, pasti karena Jessica” ujar Sehun. Kris memang melihat pertengkaran itu, namun ia tak merespon. Sehun kemudian mencongkel perut Kris dengan jarinya.
“HAHAHAAA.. geli, Sehunnie” ujar Kris.
“Hyung ah, mereka lagi bertengkar tuh, kok lemot banget ih!” ujar Tao.
“Ah, siapa?” Tanya Kris. Sehun dan Tao mulai memasang muka datar.
“Aigoo, pasti karena Jessica” ujar Sehun. Kris memang melihat pertengkaran itu, namun ia tak merespon. Sehun kemudian mencongkel perut Kris dengan jarinya.
“HAHAHAAA.. geli, Sehunnie” ujar Kris.
“Hyung ah, mereka lagi bertengkar tuh, kok lemot banget ih!” ujar Tao.
“Ah, siapa?” Tanya Kris. Sehun dan Tao mulai memasang muka datar.
***
Kris
memarahi Chanyeol dan Baekhyun. Mungkin Kris satu-satunya makhluk yang dapat
menghentikan pertengkaran itu. Luhan tersenyum kecil, karena Kris mulai
menyukai seorang wanita. Biasanya Kris tidak menyukai orang asing,terutama
wanita. Luhan memiliki firasat buruk. Entahlah, semoga firasat buruk itu takkan
terjadi.
***
Kris
mengelilingi kota Seoul. Ia pergi ke sebuah CD store. Ia mendengar bahwa Korea
adalah gudang musik. Disaat ia masuk, ia terkejut bukan main. Disana ada
Jessica, wanita yang membuatnya linglung. Jessica menatap Kris dengan penuh
senyuman.
***
Flashback
Medusa
tertawa terbahak-bahak mengetahui bahwa rencananya telah berhasil. Kini salah satu
alien itu (baca:EXO) telah menyukai anak buahnya, Jessica. Jessica dipanggil
menghadap Medusa.
“Ada apa, Yang Mulia?”
“Bagus. Kau harus bisa mengambil hatinya!” ujar Medusa.
“Tapi maaf Yang Mulia, saya tak dapat melakukan perintah anda” potong Jessica.
“Apa katamu? Beraninya kau!!!”
“Baik Yang Mulia, saya akan melakukan perintah anda” jawab Jessica pelan.
“Ada apa, Yang Mulia?”
“Bagus. Kau harus bisa mengambil hatinya!” ujar Medusa.
“Tapi maaf Yang Mulia, saya tak dapat melakukan perintah anda” potong Jessica.
“Apa katamu? Beraninya kau!!!”
“Baik Yang Mulia, saya akan melakukan perintah anda” jawab Jessica pelan.
***
Jessica
mendekati Kris.
“Annyeong!”
“Why are you doing like this to me?” Tanya Kris heran.
“Sorry, aku memperlakukanmu dengan dingin kemaren. Namun jujur, saat kau memelukku kemarin, aku mulai menyukaimu” ujar Jessica.
“Saranghae oppa” bisik Jessica. Kris tersenyum.
“Annyeong!”
“Why are you doing like this to me?” Tanya Kris heran.
“Sorry, aku memperlakukanmu dengan dingin kemaren. Namun jujur, saat kau memelukku kemarin, aku mulai menyukaimu” ujar Jessica.
“Saranghae oppa” bisik Jessica. Kris tersenyum.
***
Di sebuah cafe
“Jadi
Sica percaya kan?”
“Ne! Jadi oppa dkk datang dari Mars hanya untuk menolong makhluk bumi? Wah oppa, kau sungguh baik” ujar Jessica. Pipi Kris memerah.
“Tidak, kami hanya ingin balas budi kepada penduduk bumi yang juga telah membantu”
“Apa oppa?”
“Ah.. itu hanya masalah kecil” ujar Kris. “Tapi, apa Sica tak masalah memiliki pacar alien?” Tanya Kris.
“Masalah banget, kalo bukan gara-gara Medusa udah gue timpukin lo! Udah bukan tipe gue lagi!” ujar Jessica dalam hati.
“Kok diem?” Tanya Kris.
“Ah, aku sedang memikirkan oppa. Aku sama sekali tak menyesal oppa!” jawab Jessica sambil tersenyum.
“Ne! Jadi oppa dkk datang dari Mars hanya untuk menolong makhluk bumi? Wah oppa, kau sungguh baik” ujar Jessica. Pipi Kris memerah.
“Tidak, kami hanya ingin balas budi kepada penduduk bumi yang juga telah membantu”
“Apa oppa?”
“Ah.. itu hanya masalah kecil” ujar Kris. “Tapi, apa Sica tak masalah memiliki pacar alien?” Tanya Kris.
“Masalah banget, kalo bukan gara-gara Medusa udah gue timpukin lo! Udah bukan tipe gue lagi!” ujar Jessica dalam hati.
“Kok diem?” Tanya Kris.
“Ah, aku sedang memikirkan oppa. Aku sama sekali tak menyesal oppa!” jawab Jessica sambil tersenyum.
“Kenapa
oppa tidak mengajak teman-teman oppa kesini?” Tanya Jessica.
“Haruskah?” Tanya Kris. “Padahal sekarang kan 1st date.”
“Tidak oppa, aku ingin mengenal temanmu juga” ujar Jessica.
“Haruskah?” Tanya Kris. “Padahal sekarang kan 1st date.”
“Tidak oppa, aku ingin mengenal temanmu juga” ujar Jessica.
Kris
menelefon Sehun. Ia pikir Sehun takkan membuat suasana menjadi kacau.
“Halo hyung?”
“Sehunnie, kesini!” perintah Kris.
“YAA ada apa hyung?” Tanya Sehun panik.
“Hyung lagi sama Jessica, hyung tunggu di café Mouse Rabbit” bisik Kris.
“Apa aku boleh mengajak yang lain,hyung?” Tanya Sehun.
“Yeah, selain Kai Chanyeol Baekhyun. Ketiga tuyul itu hanya akan merusak suasana!” ujar Kris.
“Halo hyung?”
“Sehunnie, kesini!” perintah Kris.
“YAA ada apa hyung?” Tanya Sehun panik.
“Hyung lagi sama Jessica, hyung tunggu di café Mouse Rabbit” bisik Kris.
“Apa aku boleh mengajak yang lain,hyung?” Tanya Sehun.
“Yeah, selain Kai Chanyeol Baekhyun. Ketiga tuyul itu hanya akan merusak suasana!” ujar Kris.
***
Kris
memegang tangan Jessica erat. Kris berterimakasih padanya, namun Jessica merasa
tak perlu untuk berterima kasih. Jessica jelas tak menyukainya, dan ia hanya
melakukan ini untuk Medusa, untuk mencari tahu kelemahan EXO dan untuk
mengalahkan mereka dari belakang.
“Hmm..
Bagaimana oppa bisa menyukaiku?” Tanya Jessica.
“Wae?” Tanya Kris balik.
“Tidak.. Maksudku, bagaimana oppa bisa menyukai yeoja dingin sepertiku?”
“Hmm.. Karena kau sama sepertiku.”
“Mwo?” Jessica heran.
“Kau dingin, seperti Ice Princess” jawab Kris mantap.
“Hanya itu?”
“Yap!” jawab Kris tegas. Jessica menggerutu, hanya karena sikap dingin Jessica seorang pria menyukainya, dan hal itu membuatnya lelah. Jika saja Jessica tak bersikap dingin, mungkin saja Kris tak tertarik. Mungkin saja ia tak diberikan tugas ini oleh Medusa.
“Wae?” Tanya Kris balik.
“Tidak.. Maksudku, bagaimana oppa bisa menyukai yeoja dingin sepertiku?”
“Hmm.. Karena kau sama sepertiku.”
“Mwo?” Jessica heran.
“Kau dingin, seperti Ice Princess” jawab Kris mantap.
“Hanya itu?”
“Yap!” jawab Kris tegas. Jessica menggerutu, hanya karena sikap dingin Jessica seorang pria menyukainya, dan hal itu membuatnya lelah. Jika saja Jessica tak bersikap dingin, mungkin saja Kris tak tertarik. Mungkin saja ia tak diberikan tugas ini oleh Medusa.
“Kenapa?”
Tanya Kris.
“Jika saja aku tak bersikap dingin, mungkin oppa takkan menyukaiku. Oppa jahat!”
“A..A..A..Ani.. Bukan begitu maksudku” potong Kris. “Hei Sica, itu teman-temanku!”.
Sica senang karena ada orang-orang yang menemaninya meladeni Kris. Jessica heran, kenapa ada orang yang ingin menjadi teman Kris.
“Jika saja aku tak bersikap dingin, mungkin oppa takkan menyukaiku. Oppa jahat!”
“A..A..A..Ani.. Bukan begitu maksudku” potong Kris. “Hei Sica, itu teman-temanku!”.
Sica senang karena ada orang-orang yang menemaninya meladeni Kris. Jessica heran, kenapa ada orang yang ingin menjadi teman Kris.
(NB : Author disini nggak
menjelek-jelekkan Kris yaa.. Tapi peran Kris disini jadi orang yang menyebalkan
bagi Jessica^^)
Sehun,Tao
dan Chen datang.
“Ini Jessica noona?” Tanya Chen.
“Annyeong haseyo, Jessica imnida.
“Sehun imnida”
“Tao imnida”
“Chen imnida”
“Chen?” Tanya Jessica. “Chendawa, Chendok, Chentil” ujar Jessica. Chen tertawa terbahak-bahak, begitu juga dengan Kris dan Tao. Namun tidak dengan Sehun.
“Ini Jessica noona?” Tanya Chen.
“Annyeong haseyo, Jessica imnida.
“Sehun imnida”
“Tao imnida”
“Chen imnida”
“Chen?” Tanya Jessica. “Chendawa, Chendok, Chentil” ujar Jessica. Chen tertawa terbahak-bahak, begitu juga dengan Kris dan Tao. Namun tidak dengan Sehun.
“Wae?”
Tanya Jessica. “Apa kau sedang sakit?”
“Ani noona. Noona seperti almarhum kakakku” jawab Sehun pelan.
“Benarkah? Kalau begitu Sehun boleh menganggapku sebagai kakakmu!” ucap Jessica.
“Ah, ne noona^^” ujar Sehun. Dalam hati Jessica kesal karena disamakan dengan orang yang sudah meninggal, namun hal ini harus ia lakukan untuk menghancurkan EXO.
“Ani noona. Noona seperti almarhum kakakku” jawab Sehun pelan.
“Benarkah? Kalau begitu Sehun boleh menganggapku sebagai kakakmu!” ucap Jessica.
“Ah, ne noona^^” ujar Sehun. Dalam hati Jessica kesal karena disamakan dengan orang yang sudah meninggal, namun hal ini harus ia lakukan untuk menghancurkan EXO.
***
Satu bulan
kemudian…
Seseorang
membisikkan kalimat pedas di telinga Sehun. Sehun awalnya tak percaya, namun
orang itu bersikeras bahwa itu memang terjadi. Sehun mulai shock. Ia marah
besar. Ia seperti dirasuki arwah jahat. Ya, memang seperti itu. Ia tak dapat
mengendalikan diri, emosi dalam dirinya sudah menguasai tubuhnya.
“Aaaaaaaaaaa!”
teriak Sehun. Tentu seluruh member EXO memperhatikannya.
“Ya Sehun, apa yang sedang terjadi?” Tanya Kris.
“Tenangkan dirimu Sehun, tell us!” ujar Suho menenangkan. Namun usaha itu gagal. Sehun tak dapat mengendalikan dirinya. Kekuatan angin dalam dirinya keluar begitu dahsyat, seketika terasa seperti angin puting beliung, atau mungkin lebih dahsyat. Sehun melempar apa saja didepannya dengan kekuatan anginnya, bahkan kini Sehun telah berhasil merusak kamar yang ditempatinya.
“Ya Sehun, apa yang sedang terjadi?” Tanya Kris.
“Tenangkan dirimu Sehun, tell us!” ujar Suho menenangkan. Namun usaha itu gagal. Sehun tak dapat mengendalikan dirinya. Kekuatan angin dalam dirinya keluar begitu dahsyat, seketika terasa seperti angin puting beliung, atau mungkin lebih dahsyat. Sehun melempar apa saja didepannya dengan kekuatan anginnya, bahkan kini Sehun telah berhasil merusak kamar yang ditempatinya.
“Sehun,tenanglah!”
Sehun mengabaikan perkataan itu. Emosinya makin melunjak. Ia bernafas dengan kencang dan keras. Ia membuat member yang berusaha menenangkannya terluka. Seketika bola mata Sehun berwarna merah (yang sebelumnya berwarna hitam).
Sehun mengabaikan perkataan itu. Emosinya makin melunjak. Ia bernafas dengan kencang dan keras. Ia membuat member yang berusaha menenangkannya terluka. Seketika bola mata Sehun berwarna merah (yang sebelumnya berwarna hitam).
.
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG DI PART.4 HAHAHAHAAAA ^^ makasih mau baca..
sertakan comment yaaa, aku masih belajar.
Comments